Sakit, Mengurangi kadar Dosa ...

(Curhat lagi, nih......)
Hanya kalimat itu yang mampu membuatku tetap semangat.
Itu sih kata Pak Ustad (dari hadist rasul kalo gak salah inget....) yang hanya aku inget, kalau lagi ngalamin sakit!
Sejak Kamis petang kemarin, tiba-tiba saja aku harus merasakan (hanya perasaan aja ko...) 'remuk' nya seluruh tulang dan sendi-sendi tubuh yang ngilu! Kayak abis digiles drum isi baja! Benar-benar tersiksa!Bangun juga rasanya gak sanggup! Sampai Selasa siang kemarin, seharian, aku Hanya sanggup berbaring!
Tambahan... pas menarik nafas.... sakit banget! rasanya sampai ke tulang punggung! Belom lagi... gak tau karena dehidrasi, atau ada gejala sakit lainnya, gusi dan lidah harus ngelamin sariawan segala! Sebel! Jadi males makan juga nih... akhirnya.....
Sholat juga terpaksa cuma mampu berdiri, sampai posisi ruku'! Pas mo sujud ? Ya ampuun....
..................
Dampak lain.... "cadangan" di saku gw sedikit demi sedikit makin menipis dipake berobat dan beli obat!
YUpz!
Allah memang paling pinter menegur ummatnya yang kadang lupa ingatan...! Eh! Sorry.... LUPA MENSYUKURI NIKMAT yang DIA limpahkan....
Terutama Nikmat Sehat yang kadang lupa bahkan tak pernah disyukuri! Dan semuanya akan benar-benar disadari dan diakui, kalau sudah merasakan sakit yang maha hebat!
Tapi....
Aku masih benar-benar bersyukur, cuma diberi rasa sakit seperti ini saja.... sebab kalau lihat sekitar, atau bahkan nonton di tv.... wuihhh.... sakit yang diderita lain orang, ternyata malahan bisa lebih dari yang kuderita..... Na'udzu billaah....
Yahhh...
Mudah-mudahan saja.... dosa-dosaku berkurang karena sakit selama lima hari kemarin.... Amin....

1 Response to "Sakit, Mengurangi kadar Dosa ..."

  1. SAKIT MENGURANGI DOSA

    Aisyah r.a. berkata, “aku telah mendengar Rasulullah saw. Bersabda, ‘Tidak ada suatu apa pun yang menimpa seorang mukmin, walau duri sekalipun kecuali Allah menuliskannya sebagai kabaikan atau dihapuskannya kesalahan.’” (HR Bukhari: hadits 5640 dn HR Muslim: hadits 2572)
    Dari Abi Said dan Abi Hurairah r.a. bahwa mereka berdua mendengar Rasulullah saw. Bersabda,
    “Tidaklah menimpa seorang mukmin dari penyakit yang menerus, tidak pula lelah (letih), tidak pula sakit, tidak pula sedih, samapi pada sesuatu yang menggelisahkannya, kecuali dihapuskan darinya kejelekan-kejelekan” (HR Bukhari: hedits 5642/ 5641 dan HR Muslim: hadits 2573)
    Dari Abi Said dan Abu Hurairah r.a. bahwa sabda Nabi saw. Bersabda,
    “Tidak menimpa seorang muslim dari capai, tidak pula sakit, tidak pula gelisah, tidak pula sedih, tidak pula sebuah penyakit, tidak pula susah, sampai pada duri yang menusuknya, kecuali Allah menghapuskan karenanya kesalahan-kesalahannya” (lafal ini di riwayatkan oleh Bukhari pada hadits yang sebelumnya: hadits 5241,5642)
    Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
    “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka ia akan diberi ujian” (HR Bukhari: hadits 5645)
    Yaitu, diujinya dengan berbagai cobaan, baik itu sakit maupun selain itu kemudian Allah memberi pahala dengan jalan itu jika ia bersabar dan mengharapkannya. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
    “Cobaan itu akan selalu menimpa seorang mukmin laki-laki dan perempuan; pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah, sedang ia tidak ada kesalahan” (HR at-Tirmidi)
    Dari Jabir bin Abdillah r.a. bahwa Rasullah saw. Memasuki rumah Ummi as-saa’ib atau Ummi al-Musayyib, kemudian beliau bersabda, “ada apa dengan kamu wahai Ummi as-Saai’ib atau wahai Ummi al-Musayyib menggigil seperti begitu?” Ia berkata, “Demam, Allah swt. Tidak memberi berkah terhadap sakit demam ini.” Maka Rasulullah saw. Bersabda,
    “Janganlah engkau mencela demam. Sesungguhnya, demam itu menghapuskan kesalahan-kesalahan bani Adam, sebagaimana dihilangkannya karat yang merusak pada besi.” (HR Muslim: hadits 2575)
    Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata, “Aku memasuki rumag Rasulullah saw. Dan dia sedang menderita sakit panas yang teramat sangat. Kemudian kuusap dengan tanganku dan aku katakan kepadanya, ‘Wahai Rasulullah, sungguh engkau sedang menderita sakit panas yang teramat sangat.’ Maka Rasulullah saw. Bersabda, ‘Benar, aku sedang terkena sakit panas yang seperti halnya tertimpanya dua orang di antara kamu sekalian.’ Kemudian aku katakan, ‘Kalau bagitu bagimu dua pahala.’ Rasulullah saw. Bersabda, ‘Benar.’ Kemudian beliau bersabda,
    “Tidaklah dari s eorang muslim yang tertimpa penyakit, sakit, atau yang semisalnya, kecuali Allah swt. Merontokkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana rontoknya pohon akan daun-daunnya.” (HR Bukhar: hadits 5660 dan HR Muslim: hadits 2571)
    Maksud dari perkataan Rasulullah tersebut adalah bahwa jika sakit yang diterima teramat sangat, maka Allah swt. Akan melipatgandakan baginya pahala. Kemudian ditambah kelipatgandaan itu setelahnya dan berakhir sampai terhapusnya segala kesalahan-kesalahan.
    Dari Mu’awiyah r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
    “Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang muslim pada jasadnya yang menyebabkan ia sakit, kecuali Allah swt. telah menghapus darinya kejelekan-kejelekannya” (HR Ahmad)

    ReplyDelete

Thx sudah mampir dan/ menulis komentar di sini...